Rabu, 24 November 2021

UPT PUSKESMAS BUHIT
VISI dan MISI VISI “Menjadikan Puskesmas Buhit sebagai Puskesmas Pelayanan Prima (Excellent Service) menuju Kecamatan Pangururan Sehat” MISI Menggerakan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Buhit; Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Buhit; Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Buhit; Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya. HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN HAK PASIEN : Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas. Mendapatkan informasi atas : Penyakit yang diderita; Tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan penyulit akibat tindakan tersebut, cara mengatasinya dan alternatif lainnya; Upaya pencegahan agar penyakit tidak kambuh lagi atau pencegahan agar anggota keluarga/orang lain tidak menderita yang sama. Meminta konsultasi medis. Menyampaikan pengaduan, saran, kritik dan keluhan berkaitan dengan pelayanan. Memperoleh layanan bermutu, aman, nyaman, jujur dan manusiawi. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit dideritanya kecuali untuk kasus KLB yang dapat membahayakan masyarakat. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan. Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan. KEWAJIBAN PASIEN : Membawa kartu identitas. Membawa kartu jaminan kesehatan. Mengikuti alur Puskesmas. Mentaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petunjuk pengobatan. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatannya kepada tenaga kesehatan di Puskesmas. JAM BUKA PELAYANAN UPT PUSKESMAS BUHIT (SETIAP HARI) PAGI : 08.00 Wib s/d 14.00 Wib SORE : 14.10 Wib s/d 20.15 Wib MALAM : 20.30 Wib s/d 07.45 Wib ADMINISTRASI : 08.00 Wib s/d 13.45 Wib Pasien Emergency (Keadaan Darurat) 24 Jam Menerima Pasien Peserta JKN/UMUM ALUR PELAYANAN UPT PUSKESMAS BUHIT ALUR PELAYANAN PENDAFTARANALUR PELAYANAN GLOBALALUR KIA-KBALUR POLI GIGIALUR UGDALUR PELAYANAN LANSIA » INFORMASI LAIN « DENAH PUSKESMASKETENTUAN PELAYANAN MAKLUMAT PELAYANAN “KAMI SIAP MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI DENGAN STANDAR PELAYANAN, DAN APABILA KAMI TIDAK MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI DENGAN STANDAR YANG TELAH DITETAPKAN, KAMI SIAP MENERIMA SANKSI SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN” JENIS-JENIS PELAYANAN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS BUHIT: NO JENIS PELAYANAN BIAYA JAM PELAYANAN TEMPAT PELAYANAN A. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN 1 UGD / EMERGENCY GRATIS 24 Jam Puskesmas 2 Pelayanan Poli Umum GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 3 Pelayanan Pengkajian Klinis GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 4 Pelayanan KIA-KB dan Imunisasi GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas dan Posyandu 5 Pelayanan Persalinan Jampersal 24 Jam Puskesmas dan Fasyankes Persalinan 6 Pelayanan Gizi . Ruangan ASI GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 7 Pelayanan Kesehatan Lingkungan GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 8 Pelayanan HIV/AIDS GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 9 Pelayanan Tuberculosis (DOTs) GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 10 Pelayanan Obat GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas, Pustu dan Polindes 11 Pelayanan Laboratorium GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 12 Pelayanan Administrasi dan Informasi GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas 13 Pelayanan Kesehatan Jiwa GRATIS 08.00 Wib s/d 14.00 Wib Puskesmas B. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT 1 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL 1) Program Promosi Kesehatan GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 2) Program Kesehatan Ibu, Anak, Imunisasi dan KB GRATIS Disesuaikan dengan jadwal imunisasi Posyandu wilayah kerja Puskesmas 3) Program Gizi GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 4) Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (Filariasis, Frambusia, Kusta, DBD dan Hepatitis) GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 5) Program Kesehatan Lingkungan GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 6) Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) GRATIS Disesuaikan dengan jadwal di sekolah Sekolah SD, SMP dan SMA/SMK 7) Program Posbindu – PTM (IVA Test) GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 8) Posyandu Terintegrasi GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Posyandu wilayah kerja Puskesmas 2 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT PENGEMBANGAN 1) Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut di Masyarakat GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 2) Program Kesehatan Jiwa GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas 3) Program Lansia GRATIS Disesuaikan dengan Jadwal Desa wilayah kerja Puskesmas KEPALA PUSKESMAS BUHIT, EFI D. SITANGGANG, S. Kep, M.H NIP. 19850827 200904 2 003
FISSURE SEALANT Karies gigi terjadi ketika struktur permukaan jaringan keras gigi mengalami kerusakan. Kondisi ini ditandai dengan kemunculan bercak putih atau cokelat pada permukaan email gigi. Salah satu cara mencegah karies gigi adalah dengan prosedur fissure sealant. Perawatan gigi ini bekerja dengan menutup pit dan fissure yang dalam. Mengenal Pit dan Fissure Permukaan gigi belakang (geraham) yang kita pakai untuk mengunyah sebenarnya tidak benar-benar rata dan datar, melainkan memiliki ceruk-ceruk yang sempit dan dalam (pit dan fissure). Kedalaman dan bentuk pit dan fissure setiap orang berbeda. Ada yang memiliki pit dan fissure di permukaan gigi geraham yang lebih dalam dan sempit dibandingkan yang lain. Kondisi gigi dengan pit dan fissure yang dalam sangat berpotensi menjadi tempat menumpuknya sisa makanan. Jika tidak dibersihkan, maka akan berubah menjadi pusat berkembangnya bakteri, yang lama kelamaan bisa menyebabkan karies gigi dan gigi berlubang. Biasanya, gigi geraham dengan pit dan fissure paling dalam dimiliki anak yang gigi tetapnya baru tumbuh, yaitu sekitar usia 6-7 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan bagi orang dewasa untuk mengalaminya. Menurut Journal of American Dental Association, diperkirakan 84 persen dari karies yang dialami oleh individu berusia 5-17 tahun melibatkan permukaan gigi bagian pit dan fissure. Pada orang dewasa, karies gigi yang paling sering terjadi adalah karies menggaung, yakni kondisi saat permukaan gigi secara kasatmata tampak utuh karena lapisan email masih ada. Namun sebetulnya, karies sudah menggerogoti lapisan dentin di bawahnya.
Manfaat Fissure Sealant untuk Mencegah Karies Gigi Manfaat fissure sealant dalam mencegah karies gigi adalah dengan menutup pit dan fissure gigi yang dalam. Tindakan tersebut membuat permukaan gigi geraham menjadi lebih rata dan datar tanpa celah. Tindakan ini memungkinkan adanya penghalang antara gigi dengan sisa makanan ataupun bakteri, sehingga bakteri tidak bisa masuk dan berkembang di dalam celah tersebut. Prosedur fissure sealant sudah sejak lama menjadi cara yang efektif untuk mencegah karies gigi. Dengan pemeliharaan gigi dan mulut yang baik serta prosedur aplikasi yang sesuai standar operasional, bahan sealant dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Sein itu, manfaat lain dari fissure sealant adalah memperkecil biaya yang mungkin dikeluarkan untuk penambalan gigi atau perawatan gigi lainnya di kemudian hari. Prosedur penggunaan fissure sealant menggunakan bahan tambal adhesive berbahan dasar resin yang dapat mengalir ke dalam pit dan fissure. Bahan ini dikeraskan dengan bantuan sinar. Bahan lain yang juga bisa digunakan untuk fissure sealant adalah kapsul glass ionomer. Bahan ini bisa menutupi bagian pit dan fissure, sekaligus memberikan perlindungan terhadap lapisan email gigi. Perlindungan diberikan karena sifatnya yang dapat melepas fluor. Pemberian fluor dapat memperkuat gigi sehingga mencegah terjadinya karies gigi. Siapa Saja yang Bisa Melakukan Fissure Sealant? Prosedur pit dan fissure sealant sangat disarankan segera pada dua kondisi: Gigi molar (geraham) pertama baru tumbuh, yaitu saat anak berusia ± 6 tahun. Gigi molar kedua baru tumbuh, yaitu saat anak berusia ± 12 tahun. Prosedur ini penting dilakukan bagi anak-anak dengan risiko karies yang tinggi, misalnya: Anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu menyikat gigi dengan baik. Anak dengan disabilitas motorik. Anak dengan kebiasaan ngemil yang manis-manis di sela waktu makan. Anak yang jarang ke dokter gigi. Anak yang memakai kawat gigi. Anak dengan kondisi penyakit yang mempengaruhi kelenjar ludah sehingga mulut kering. Selain itu, manfaat fissure sealant juga bisa diperoleh orang dewasa dengan kondisi medis yang menyebabkan menurunnya produksi air ludah. Namun sebelumnya, pemeriksaan saksama perlu dilakukan pada gigi geraham orang dewasa. Ini dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya karies di bagian pit dan fissure. Jika sudah ada karies, maka penanganannya bukan lagi dengan pit dan fissure sealant, melainkan dengan preparasi dan penambalan yang sesuai. Gigi yang mengalami karies seperti ini biasanya belum menimbulkan rasa sakit atau ngilu. Jadi, karies gigi baru bisa terdeteksi oleh dokter gigi saat pasien melakukan pemeriksaan.
SCALLING Scaling gigi adalah prosedur pembersihan karang gigi dengan menggunakan alat yang disebut dengan ultrasonic scaler. Karang gigi atau tartar itu sendiri adalah tumpukan plak yang menempel dan mengeras pada permukaan gigi. Karang gigi membuat tampilan gigi tampak tidak terawat. Pasalnya, plak yang mengeras cenderung berwarna kusam, bisa berwarna kuning kecokelatan hingga hitam. Alat ultrasonic scaler akan menghasilkan getaran yang mampu menghancurkan dan merontokkan karang di sela-sela hingga bagian terdalam gigi. Tak hanya itu, alat ini juga dapat membersihkan karang gigi di garis gusi yang sulit dijangkau dengan bulu sikat gigi. Saat melakukan scaling, Anda mungkin merasakan gusi bengkak, nyeri, atau bahkan berdarah. Hal ini terjadi karena gusi dan gigi yang berkarang sedang menyesuaikan diri dengan proses scaling agar kembali bersih seperti kondisi semula. Kapan Anda perlu melakukan scaling gigi? Karang gigi tidak mudah dibersihkan hanya dengan menyikat gigi rutin atau menggunakan benang gigi (dental floss) saja. Maka dari itu, Anda perlu ke dokter gigi untuk menjalani prosedur scaling. Scaling dapat membersihkan karang gigi yang sangat keras sekali pun. Anda disarankan menjalani scaling setiap enam bulan sekali. Namun untuk kasus yang berat, misalnya ada memiliki gejala penyakit gusi, maka scaling dapat dilakukan sesegera mungkin atau tiga bulan sekali. Apa saja manfaat scaling gigi? Beberapa manfaat yang dapat Anda rasakan setelah menjalani keseluruhan prosedur scaling gigi, di antaranya: Menghindari risiko gigi berlubang (karies) dan kerusakan gigi lainnya Menghindari risiko penyakit gusi (periodontitis) Menghilangkan noda gigi–bercak cokelat di gigi berasal dari teh, kopi, atau rokok Menghindari bau mulut tidak sedap Menghemat biaya perawatan gigi di masa mendatang
Persiapan sebelum scaling gigi Sebelum menjalankan prosedur ini, dokter akan terlebih dahulu memeriksa kondisi gigi dan mulut Anda. Dokter biasanya akan menanyakan kondisi kesehatan gigi dan mulut, serta kebiasaan Anda dalam merawat gigi. Jangan lupa memberi tahu dokter semua obat yang sedang Anda minum. Entah itu suplemen makanan, vitamin, obat resep maupun non-resep, hingga obat herbal. Beri tahu pula tentang riwayat penyakit dan alergi yang mungkin Anda miliki, khususnya riwayat penyakit yang terkait dengan gangguan darah. Pastikan Anda menjelaskan kondisi kesehatan Anda secara jelas dan rinci. Semua informasi ini memudahkan dokter untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi Anda. Setelahnya dokter akan segera memeriksa lokasi karang gigi dengan menggunakan bantuan cermin kecil. Bila diperlukan, dokter mungkin dapat melakukan rontgen gigi dengan sinar-X untuk melihat lebih detail kondisi gigi Anda. Prosedur scaling gigi di dokter Prosedur scaling gigi tidak mengharuskan Anda menginap di rumah sakit atau melakukan kunjungan beberapa kali. Pembersihan karang gigi ini biasanya hanya butuh waktu sekitar 30 sampai 120 menit. Lamanya waktu scaling tergantung pada tingkat keparahan karang gigi. Bila plak dan karang gigi tidak terlalu banyak, maka proses scaling akan lebih cepat. Beberapa prosedur yang dilakukan selama proses scaling gigi umumnya meliputi: Dokter akan memberikan anestesi lokal untuk membantu mengendalikan rasa sakit dan perdarahan. Anda akan tetap sadar, namun tidak merasakan rasa sakit selama proses berlangsung. Dokter akan melakukan scaling subgingival untuk mengangkat kerak gigi yang berada di antara gusi dan dasar mahkota gigi. Dokter terlebih dahulu akan menggunakan ultrasonic scaler, juga dengan scaler manual untuk membersihkan plak dan karang gigi yang sulit dijangkau. Jika Anda sudah telanjur memiliki kondisi penyakit gusi (periodontitis), dokter juga akan melakukan prosedur root planing untuk menghaluskan akar gigi supaya gusi dapat menempel erat kembali. Dokter akan membersihkan area gigi dan gusi lain untuk membersihkan bakteri yang tersisa. Anda juga akan diminta untuk berkumur beberapa kali. Pemulihan setelah scaling gigi Setelah proses scaling selesai, Anda akan langsung diperbolehkan pulang. Mungkin akan terjadi efek samping scaling gigi, seperti gusi bengkak dan rasa tidak nyaman yang akan hilang setelah beberapa waktu. Maka dari itu, dokter biasanya akan meminta Anda untuk puasa makan dan minum, minimal 30-60 menit setelah scaling. Bila diperlukan, dokter akan memberi resep obat pereda nyeri untuk meringankan rasa sakit yang mengganggu. Antibiotik dan obat kumur (mouthwash) juga dapat diresepkan untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Antibiotik harus diminum sesuai dengan aturan dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat sembarangan. Penggunaan antibiotik yang asal-asalan dapat memberikan efek samping berbahaya bagi tubuh Anda.

Selasa, 23 November 2021

BIMBINGAN KONSELING TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DIMASA PANDEMI MELALUI DARING (DALAM JARINGAN) / MEDIA ELEKTRONIK